Jika seorang ibu membuat nasi
goreng untuk sarapan pagi, apakah setelah selesai, nasi goreng yang sudah jadi
tersebut dibiarkan saja di wajan untuk kemudian menjadi dingin, dihinggapi lalat
dan dikerubuti semut? Tentu sang ibu akan menyajikan nasi goreng tersebut di
meja makan untuk disantap keluarganya. Ibu tersebut tidak membuat nasi goreng
tanpa tujuan, tapi justru diawali oleh suatu tujuan, yakni memberikan makanan
yang enak dan bergizi untuk keluarganya sebagai bekal awal melakukan berbagai
aktivitas di sepanjang hari.
Seorang pencipta lagu tidak
menciptakan lagu untuk kemudian hanya didengungkan dan didengar sendiri.
Seorang pelukis tidak membuat lukisan untuk kemudian dipajang di dinding
kamarnya sendiri. Lagu dan lukisan tersebut pasti diciptakan untuk suatu
tujuan, mungkin untuk mengekspresikan suatu perasaan, atau menggambarkan
suasana dan keindahan alam di suatu tempat. Perasaan dan keindahan yang
kemudian dibagikan kepada orang lain.
Dalam
perencanaan strategis, setiap organisasi harus memiliki visi dan misi. Visi dan
misi tersebut diterjemahkan dalam bentuk strategi. Strategi kemudian
diimplementasikan dalam bentuk rencana aksi.
Kalau
kita bicara mengenai strategi TI, maka pasti diawali dengan strategi bisnis.
Strategi bisnis diterjemahkan dalam bentuk strategi sistem informasi (proses
dan prosedur). Strategi sistem informasi ini kemudian diimplementasikan dalam
bentuk strategi teknologi informasi (perangkat lunak, perangkat keras, dan
jaringan).
Setiap rencana aksi adalah buah dari strategi, dan berakar
pada visi dan misi. Setiap penerapan teknologi informasi pada suatu organisasi,
haruslah merupakan buah dari strategi sistem informasi, dan berakar pada strategi
bisnis dari organisasi tersebut.
Seperti yang dipaparkan oleh Rick Warren pada video di atas,
semua yang kita lakukan dan kerjakan dalam hidup ini seharusnya punya alasan
dan tujuan filosofis yang benar. Bagaimana kita melakukan suatu pekerjaan,
sebenarnya adalah buah dari apa yang kita kerjakan, dan berakar pada mengapa
kita mengerjakannya.
Dalam
membangun suatu sistem teknologi informasi, kita tentu harus memikirkan
BAGAIMANA cara kita membangun sistem tersebut. Kita juga harus memastikan APA
sebenarnya yang sedang kita bangun. Namun demikan, satu pertanyaan maha penting
yang tidak boleh kita lupakan adalah MENGAPA kita membangun sistem tersebut.
Apa sebenarnya maksud dan tujuan dari sistem ini. Apa manfaat yang akan
diperoleh seorang pengguna, suatu divisi, atau sebuah perusahaan, setelah menggunakan
sistem ini. Dengan berusaha memetakan
setiap komponen dalam sistem dengan maksud dan tujuan sebenarnya dari sistem
tersebut, kita sebenarnya sedang memberikan “nyawa” kepada sistem yang kita
bangun, sehingga pada akhirnya tidak hanya menjadi objek yang canggih namun
mati, tetapi memiliki “kehidupan” yang efektif untuk memberi manfaat bagi
setiap orang yang menggunakannya.