Selasa, 01 November 2011

jawara berkolaborasi

Kolaborasi berarti bekerja bersama. Lingkungan pekerjaan individual, dimana tidak ada orang yang dapat ikut serta dalam pekerjaan seorang karyawan, digantikan oleh kebutuhan dan tuntutan untuk menciptakan lingkungan kerja kolaboratif. Karyawan harus dapat bekerja sama, mengkomunikasikan ide antara karyawan, saling memberikan umpan balik, memainkan peran dalam sejumlah alur kerja proses bisnis bersama-sama karyawan lain untuk mencapai tujuan tertentu. Karyawan harus dapat saling berbagi pengetahuan, and perusahaan/institusi harus dapat mensarikan lautan pengetahuan dari seluruh karyawan ke dalam pengetahuan organisasi yang sangat berharga. Pengetahuan/knowledge adalah aset sejati dari organisasi yang memberikan keunggulan kompetitif (competitive advantage) kepada organisasi tersebut, yang pada akhirnya akan menjadikan organisasi tersebut organisasi yang gesit (agile).

Portal intranet, menurut definisi dari Wikipedia, adalah gerbang yang menyatukan akses bagi seluruh informasi dan aplikasi perusahaan dalam jaringan lokal intranet. Sementara itu portal korporat didefinisikan sebagai kerangka kerja (framework) untuk mengintegrasikan seluruh informasi, orang dan proses yang berada dalam lingkup suatu perusahaan. Saat ini hampir semua pemain IT besar (seperti Microsoft, IBM, SAP dan Oracle) memiliki solusi portal. Di samping itu ada juga sejumlah solusi yang dikembangkan vendor2 yang lebih kecil, baik komersial maupun open source. Teknologi portal ini, yang pada dasarnya meliputi manajemen dokumen/konten/pengetahuan, fitur komunitas seperti forum diskusi dan blog, dan juga proses bisnis atau workflow, dapat membantu perusahaan/institusi untuk menciptakan lingkungan kerja bersifat kolaboratif.

Tapi teknologi tidak dapat bekerja sendiri. Ada dua faktor utama lainnya: orang dan proses. Untuk dapat menciptakan lingkungan dimana orang memiliki keinginan atau bahkan antusias untuk berkolaborasi dengan orang lain, dan dimana proses bisnis yang melibatkan banyak peran yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dapat berjalan, organisasi harus mentransformasikan budayanya menjadi budaya kolaboratif. Organisasi yang bersifat command and control, dengan tingkat power distance yang besar antara anggotanya, tidak lagi dapat diteruskan. Ini tidak berarti harus mengubah struktur organisasi menjadi flat. Tetap akan ada atasan dan bawahan, manajer dan staf, pemimpin dan pengikut, tetapi menumbuhkan budaya kolaboratif mensyaratkan semua orang untuk berpikir dirinya sebagai bagian dari tim. Tidak boleh hanya ada satu superhero dalam sebuah organisasi, setiap orang seharusnya menjadi pahlawan, bekerja bersama untuk menciptakan sebuah superteam yang dashyat.

 jagoan berkolaborasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar